Kamis, Oktober 22, 2015

Antologi Cerpen : Yang Terbaik



Yang Terbaik
Oleh:Wildan Prima J.P.
Namaku Hyde Ashura aku merupakan anak campuran atau bisa dibilang blesteran.karena ayahku orang Inggris sedangkan ibuku orang jepang.Aku tinggal di Inggris.aku bersekolah di sebuah sekolah dasar yang bernama British Elementary school.Aku selalu  bekerja keras dalam meraih apapun yang ingin kucapai.Walau pun aku sering dianggap orang yang agresif.Meskipun begitu,aku berhasil lulus dari SD,SMP,dan SMAku dengan nilai yang terbilang lumayan .Aku akhirnya berhasil diterima di sebuah universitas yang memiliki nama British University.
Aku telah lama mengagumi universitas itu dan aku sangat ingin belajar di sana.Di universitas,aku tidur satu kamar dengan Randy.Randy merupakan anak yang ingin eksis dalam pergaulan di sekolah,dia juga satu jurusan denganku.Selain itu aku juga mendapatkan 3 teman baik ,yaitu Exo,Rown,dan Moie.Pagi hari ini aku memulai aktivitasku dengan mengikuti pelajaran pertamaku di universitas.Pada saat pertama kali memasuki kelas,seorang siswa masuk dan mengejutkan semua siswa yang ada di kelas.
“Selamat pagi,semuanya”sapa siswa itu dengan santai.
“Siapa namamu,nak?”kata pak guru dengan sabar.
“Namaku John.”jawab anak itu singkat
Anak itu duduk dengan sombong di kursinya.Aku tidak mengira anak itu ternyata sangat cerdas.Aku bertekad mengalahkan anak itu.Hari demi hari,aku lewati dengan belajar dengan giat.Hari ini Randy mengajakku ke sebuah pesta di universitas namun,aku menolak karena aku harus  belajar.
                        “Hyde,ayo kita pergi  ke pesta!”ajak Randy.
                        “Terimakasih Randy,tetapi aku harus belajar.” jawabku dengan nada halus.
“Kenapa sih,kau selalu belajar dan belajar terus?,apa kau tidak merasa bosan belajar terus?” tanya Randy sedih.
“Jika kita gagal pada ujian akhir,maka selesai sudah.” tegasku dengan nada mengancam.
Randy akhirnya,pergi ke pesta seorang diri.Besoknya,aku pergi ke kelas dan mengikuti pelajaran.Berkat kerja kerasku,aku bisa mendapatkan nilai yang memuaskan dalam ujian pertama.Keesokan harinya,akumengikuti pelajaran seperti biasanya.Anak itu sepertinya mulai dapat kukalahkan.Pada waktu itu aku dan John sempat bertengkar.Saat bertengkar kami tidak sengaja merusak sebuah penghargaan sekolah.Rektor universitas memanggil kami dan meminta  kami untuk menjalani hukuman dengan mengulangi kuliah dari semester awal.Hal itu membuatku tertekan.Aku pun sempat Berhari – hari di  kamar.
Pada suatu hari,universitas mangadakan sebuah perlombaan.Aku dan kawan – kawanku mengikuti perlombaan tersebut.Kami telah menyusun strategi untuk memenangkan perlombaan tersebut.Hari ini perlombaannya akan dimulai pada pagi ini.Tetapi,pada saat lomba akan dimulai Moie harus pulang karena ibunya sakit..Pada saat itu kami sangat kebingungan karena,tidak ada pengganti Moie.Tiba – tiba John datang dan ingin menggantikan Moie.Aku sebenarnya tidak suka kalau John mengikuti timku karena dia merupakan anak yang sombong.Tetapi,hal ini terpaksa kulakukan demi teman-temanku. Babak demi babak kami lewati dengan susah payah.Pada babak penentuan aku mengatur giliran pada timku
“Aku yang pertama,Exo yang kedua,Rown yang ketiga,John yang terakhir.” perintah Edo.
“Tidak,Hyde saja yang terakhir karena dia yang memimpin regu ini  ” kata John tenang.
Meskipun,itu usul dari John kami Menyetujui usul John.Akhirnya,kami susun strategi kami untuk menjuarai perlombaan ini.Dengan susah payah akhirnya,kami dapat menyelesaikan perlombaan dengan kemenangan yang manis.Kami sangat bahagia karena dapat menjuarai lomba ini.Tetapi,hal tak diduga telah terjadi.John Akhirnya mengakui bahwa dia telah melakukan kecurangan dengan menyembunyikan sebuah alat untuk mempermudah giliranku.Hal ini membuat rektor universitas marah.Aku dan John  dipanggil ke ruang rektor.Pak rektor memarahiku dan John dimarahi habis-habisan.Lalu,rektor mengeluarkan kami dari universitas.Sebelum kami pergi kami menyempatkan untuk berpamitan dengan Exo,Rown,dan Moei.
Awalnya,aku dan John saling bermusuhan.Tetapi lama – lama aku mulai dapat bekerja sama dengan John.Kami mulai mencari tempat untuk bekerja.Walaupun kami belum tamat dari perguruan tinggi tetapi,kami dapat mempunyai pekerjaan walaupun,pekerjaan kecil – kecilan.Pada suatu hari,John mengajakku mencari pekerjaan pada bidang surat menyurat.
“Hyde,kita bisa melamar pekerjaan di bidang surat menyurat”kata John sambil membaca koran lowongan pekerjaan.
“Oke,aku mensetujui usulmu”jawabku dengan singkat.
Kami pun melamar pekerjaan bersama sama.Akhirnya,kami diterima di pekerjaan bidang surat menyurat.Bulan demi bulan kami lewati dengan melakukan pekerjaan kami.Kerja keras kami tidak sia – sia berkat kami daerah kami mendapat penghargaan “Surat paling banyak terkirim.”Lama – lama kami bosan dengan pekerjaan surat menyurat.
“Hyde,ayo kita mencari pekerjaan yang lainnya,aku sudah bosan.” kata John dengan perasaan bosan.
“Baiklah.” jawabku singkat
Lagi-lagi kami mencari pekerjaan di koran harian.Kami mendapatkan kerja lain yaitu,sebagai pramusaji di sebuah restoran.Berkat usaha kami,restoran yang kami layani mendapatkan penghargaan “Restoran kilat”.Karena,pengunjung tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan makanan di meja mereka masing – masing.Lagi – lagi kami mulai bosan dengan pekerjaan kami ini.Karena “Bikin capek”.Soalnya,di restoran kami hanya mengantarkan pesanan ke meja pelanggan.Kami mencari pekerjaan yang lebih tidak membosankan melalui Internet.Kami diterima di sebuah perusahaan sumber tenaga listrik di kota walau,hanya sebagai tukang kebersihan.Pekerjaan kami sebagai petugas kebersihan bagiku dan John kurang menyenangkan.karena kami harus berperang dengan tugas yang tidak menyenangkan yaitu,membersihkan toilet,kaca,dan lantai.Tetapi,lama – lama kami tidak menyukai pekerjaan kami.
“Hyde,apa kau suka mengerjakan pekerjaan ini?” Tanya John.
“Sebenarnya aku agak tidak suka dengan pekerjaan ini” Sahutku.
“Aku sebenarnya juga tidak menyukai pekerjaan ini,apa kita akan mencari pekerjaan lagi?” Tanya John dengan sedih.
            Kami hamper saja mengundurkan diri ke produser perusahaan.Tetapi hal tak terduga pun terjadi.Producer perusahaan malah menawari kami pekerjaan baru.Kami pun mendapatkan pekerjaan dengan jabatan yang lebih tinggi yaitu sebagai pengantar laporan bagi para pekerja.Aku mulai menyukai pekerjaan ini.Karena, aku tidak berhadapan lagi dengan tugas membersihkan kamar mandi yang baunya “minta ampun!”.Kami mengerjakan pekerjaan kami dengan senang hati.Berbulan – bulan kami bekerja.Akhirnya,tahun telah berganti.Kami pun mendapatkan cuti meski hanya 1 bulan.Akibat kami mendapatkan cuti kami  tidak mempunyai tempat tinggal.Karena,sebelumnya kami tinggal di perusahaan.Aku dan John sempat panic dan bingung ingin mencari tempat tinggal dimana.Namun kami tidak menduga bahwa kami bertemu dengan Moei.Moei pun membiarkan kami tinggal di kost milik Moie.Ternyata,lokasi kost milik Moei dekat dengan toko besar milik Exo.Suatu hari kami mengunjungi toko besar milik Exo.Awalnya Exo kaget melihat kami.Karena melihat kami datang ke rumahnya.Aku dan John Berbincang – bincang dengan Exo.Setelah lama kami berbincang – bincang panjang lebar,kami  pun  ingin pulang ke kost milik Moei dan berpamitan dengan Exo.Sebelum kami pulang Exo memberitahu kami Alamat rumah Rown.
“Hai,kalian tidak tau kalau Rown telah mengembangkan perusahaan yang sangat besar” Jelas Exo.
“Masa?” Tanyaku.
“Huh,kau tak percaya kata – kataku ?” Bentak Exo dengan dahinya yang sedikit mengkerut.

“Memang,diakan mudah takut kalau mencoba sesuatu.” Jawabku dengan nada yang sedikit terdengar meledek.
“Kalau tidak percaya kalian bisa datang kerumah Rown,Ini alamat rumahnya.” Jawab Exo.
            Setelah kami menerima alamat Rumah Rown kami,mendatangi rumah Rown
            Ternyata kata Exo benar,Rown telah mendirikan sebuah perusahaan yang besar yang berada di samping apartemennya.setelah kami berbincang – bincang dengan Rown, dia menyatakan bahwa perushaannya akan bekerja sama dengan perusahaan tempat Aku dan John bekerja.Seharian aku dan John mengunjungi teman lama kami,kami pulang ke kost Moei dan bersiap akan kembali ke tempat kerja kami.Setelah tiba di Perusahaan produser perusahaan menawari kami pekerjaan yang lebih tinggi yaitu sebagai karyawan.Awalnya,kami terkejut tetapi kami senang atas penawaran produser.
“Hyde,kenapa kita bisa jadi karyawan yang sukses kayak gini?” Tanya John penasaran
“Itu karena Kita…YANG TERBAIK.” Jawabku dengan mengacungkan jempol.     

  

Antologi Cerpen : Bakat yang Terpendam



Bakat Yang Terpendam
Oleh : Ghifari

Suatu hari, ada seseorang yang bernama Ahmad. Ahmad tinggal di Jl. Kapten Tendean no. 107 Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur. Ahmad mempunyai cita-cita, menjadi pelukis terbaik se-Indonesia. Ahmad berencana pergi liburan ke Malang bersama orang tuanya. Malang terletak di Jawa Timur. Sesampainya di sana, Ahmad mengalami kecelakaan sehingga Ahmad mengalami kecacatan. Kecacatanya berupa bisu (tidak bisa berbicara). Orang tuanya mengalami luka ringan sehingga orang tuanya harus dirawat di rumah sakit selama 13 hari. Pada saat di rumah sakit terdengar suara tit.... tit... tit... . Suara itu berasal dari kamar Ahmad, dan itu menandakan bahwa pergerakan jantung Ahmad sangat lemah. Setelah orang tuanya Ahmad sembuh, mereka sangat prihatin ketika melihat kondisi Ahmad.
“Bagaimana ini! kita harus mendoakan Ahmad supaya bisa menjalani hidup dengan normal seperti orang-orang yang lain,” doa dari kedua orang tua Ahmad kepada Ahmad.
 Setelah kedua orang tuanya berdoa, tiba-tiba keadaan jantung Ahmad langsung membaik, tetapi keadaannya belum sembuh total jadi harus dirawat 10 hari lagi.
”Alhamdulillah, Allah telah memberikan kesehatan kepada anak kami,” ucap kedua orang tua Ahmad di dalam hati setelah Ahmad sembuh.
Setelah Ahmad sembuh, Ahmad langsung pindah sekolah dari SLB yang di terletak di dekat kantor walikota Kediri ke MTsN II Kediri. MTsN II Kediri terletak di Jl. Sunan Ampel no. 12 Kota Kediri, lebih tepatnya di Provinsi Jawa Timur. Setelah 2 minggu Ahmad hanya mendapat 5 orang teman kelas 7 dari 150 orang kelas 7 yang salah satunya adalah Agus, 3 orang teman kelas 8 dari 140 orang kelas 8, dan 1 orang teman kelas 9 dari 145 orang kelas 9.
“Apakah kamu murid pindahan baru yang dimaksud oleh bu guru?” tanya Agus.
“ Iya, aku murid pindahan dari SLB yang terletak di dekat kantor walikota Kediri,” jawab Ahmad dengan tulisan.
Ahmad sangat ingin menjadi seperti Agus karena Agus sangat pintar, bijaksana, tidak pilih-pilih teman, dan sederhana. Ada seseorang yang sudah diajak berteman oleh Ahmad tetapi seseorang tersebut tidak menerima pertemanannya, seseorang tersebut bernama Aji dan Edo. Aji dan Edo senang menjahili Ahmad karena Ahmad orangnya pemarah dan tidak bisa bicara.
“Ayo kita jahili anak yang tidak bisa berbicara itu!” bisik Aji kepada Edo.
“Iya, ayo kita jahili anak yang tidak bisa bicara itu” jawab Edo dengan semangat.
Aji dan Edo juga senang menjahili teman-temannya sehingga, nilainya menjadi jelek. Aji orangnya juga sombong karena hartanya yang sangat berlimpah yang bisa disebut kaya. Edo sebenarnya baik, tetapi Edo ikut-ikutan menjahili teman-temannya karena Aji adalah temannya dari kecil sampai sekarang. Tetapi Ahmad sangat beruntung karena Ahmad sekelas dengan Agus. Setiap Aji dan Edo menjahili Ahmad tindakan itu selalu gagal karena Aji dan Edo dilerai oleh Agus. Agus sangat sedih apabila melihat orang yang dijahili, apalagi orang itu tidak bisa berbicara.
Agus berkata kepada Aji dan Edo ”Sudah-sudah jangan bertengkar lagi, kenapa sih kalian terus bertengkar setiap hari!”.
Akhirnya kepala sekolah datang dan berkata, ”Sudah-sudah jangan bertengkar lagi, kalau tidak kamu akan saya keluarkan dari sekolah ini secara paksa.” Gara-gara kejadian itu, Agus langsung dijadikan ketua kelas.
Ahmad menjalani pelajaran dengan baik kecuali pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Nilai Bahasa Inggris Ahmad kurang baik karena Ahmad tidak bisa berbicara, jadi nilai speaking Ahmad sangat jelek. Nilai Bahasa Arab Ahmad juga kurang baik karena Ahmad tidak bisa berbicara dengan fasih. Tetapi, Ahmad mempunyai bakat terpendam yang sangat mengagumkan, yaitu dia bisa melukis dengan hasil yang indah. Suatu hari, Ahmad mengikuti lomba melukis dengan Aji dan Edo ditingkat kota, dan apabila mereka mendapat 10 nilai terbaik, mereka bisa memasuki lomba melukis di tingkat provinsi. Lomba tersebut terletak Jl. Pattimura no. 37. Ahmad sangat beruntung karena ia mendapat peringkat 10.
“Selamat lee..., kamu bisa memasuki lomba melukis di tingkat provinsi,” Kata orang tuanya Ahmad dengan perasaan bangga dengan anaknya.
Walaupun begitu, hati Ahmad sedih. Ahmad sedih karena tidak mendapat juara dan tidak bisa mengalahkan Edo dan Aji. Ahmad pun menjadi putus asa karena mandapat peringkat 10. Tetapi Ahmad mendapat inspirasi dari orang tuanya tentang tidak pernah putus asa, akhirnya Ahmad menjadi tidak putus asa. Inspirasi yang diberikan orang tuanya berjudul “Kelinci dan Kura-Kura”. Inspirasi tersebut bercerita tentang kelinci yang sombong terhadap kecepatannya dan akhirnya kelinci kalah lomba lari dengan kura-kura karena kesombongannya dan kelinci kalah karena kura-kura tidak pernah putus asa walaupun kura-kura telah tertinggal jauh oleh kelinci. Setelah mendapat inspirasi dari orang tuanya, ia menjadi sangat bahagia karena bisa melanjutkan lombanya ke tingkat yang lebih tinggi dan saingannya bertambah banyak.
“Alhamdulillah, Engkau telah memberiku peringkat 10,” Kata hati Ahmad yang gembira.
Setelah Ahmad mendapat inspirasi, ia lansung menggunakan waktu luang tersebut untuk menambah ilmunya tentang melukis. Ahmad juga menjuarai lomba melukis di tingkat provinsi dan mendapat juara harapan II. Aji mendapat juara harapan III dan Edo mendapat peringkat 15, Akhirnya Edo tidak bisa melanjutkan lomba melukis ke tingkat yang lebih tinggi. Ahmad juga menjuarai lomba melukis ditingkat nasional dan internasional. Ia mendaat juara II ditingkat nasional dan juara III di tingkat internasional. Sedangkan Aji telah terdiskualivikasi pada tingkat Nasional karena ia mendapat peringgkat 11.
“Hore anak kita yang bernama Ahmad menang, anak kita akhirnya bisa memenangkan perlombaan melukis di tingkat internasional,” sorak kedua orang tua Ahmad yang sangat gembira.
Setelah itu, banyak yang terinspirasi dari Ahmad karena ia mempunyai kecacatan tetapi bisa menjuarai melukis di tingkat nasional. Ahmad dibanggakan karena ia telah membuat sekolahnya menjadi terkenal.
“Hebat kamu lee..., semoga kamu bisa pergi ke sekolah yang kamu inginkan dan bisa meraih cita-citamu,” kata kepala sekolah MTsN II Kediri.
Pada masa itulah orang-orang  yang suka menjahili Ahmad menjadi teman Ahmad, salah satunya adalah Edo. Tetapi, Aji tidak ingin menjadi temannya. “ Selamat, kamu telah memenangkan perlombaan melukis tingkat internasional,” ucap Edo yang gembira karena Ahmad menjuarai lomba melukis di tingkat internasional walaupun tidak menjadi juara I. Aji tidak ingin menjadi teman Ahmad karena Aji iri kepada Ahmad karena ia memiliki teman lebih banyak daripada Aji, bisa mengalahkannya pada lomba melukis, dan Ahmad dibangga-banggakan oleh kepala sekolah MTsN II Kediri.
Setelah memiliki banyak teman, prestasi Ahmad menjadi meningkat drastis sehingga mampu mengalahkan Agus. Aji menjadi dikucilkan karena Aji masih suka menjahili teman-temannya. Akhirnya Aji ingin menjadi teman Ahmad supaya memiliki banyak teman lagi.
“Tetapi, ada syaratnya! Kamu harus berjanji supaya tidak jahil lagi !” perintah dari Ahmad melalui temanya.
Akhirnya Aji mau menerima perjanjian yang diberikan oleh Ahmad. Setelah itu Aji langsung menjadi dermawan, baik, dan pintar. Perubahan Aji terjadi karena janji yang diberikan oleh Ahmad. Dan Edo, menjadi mengerti perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk sehingga Edo meniru perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan yang buruk. Aji dan Edo telah berjanji tidak akan jahil kepada temannya lagi. Akhirnya Aji menjadi sahabat Ahmad karena Ahmad sudah merubah hidup Aji dari keburukan menjadi kebaikan.