Kamis, Oktober 22, 2015

Antologi Cerpen : Menjadi Teman Baik



Menjadi Teman Baik
Oleh : A. Shobacha R. A.

 
            Setelah liburan semester. Para murid masuk sekolah kembali, tetapi mereka masuk hari Selasa karena kemarin adalah hari libur. Saat masuk kelas, Bu guru memberi informasi bahwa akan ada out bond dan akan memperkenalkan murid baru.
“Murid murid, kita akan melaksanakan out bond yang akan dilaksanakan pada hari Jumat dan Bu guru akan memperkenalkan teman baru kalian,” kata Bu guru sambil tersenyum. Lalu, anak-anak bertanya
“Bu out bond itu apa bu?” Bu guru menjawabnya
Out bond itu sejenis petualangan atau biasa disebut dengan jambore tetapi, kalau jambore itu lumayan jauh sedangkan out bond itu jaraknya dekat.
“Ternyata itu, artinya out bond.....,” sorak murid murid.
Bu guru akan memperkenalkan teman baru kalian, teman baru kalian namanya Lina, ia datang dari Jakarta, lalu orang tuanya menyekolahkan ia ke sekolah tercinta kita jadi, kita harus bersyukur karena kita bisa mendapat teman baru,” ucap Bu guru sambil membawa Lina ke depan kelas.
“Halo, teman-teman,” ucap Lina.
“Hai, Lina” jawab anak anak.
Setelah waktunya pulang, para murid-murid segera pulang dan segera memberitahukan informasi yang didapatnya tadi pagi kepada orang tua mereka masing-masing.

            Besoknya anak-anak masuk dengan wajah yang gembira karena mereka ingin berteman dengan teman baru mereka. Di dalam kelas, mereka juga diajar oleh guru baru. Rudi berkata kepada Bobi.
            “Bob, selain teman baru, guru kita juga baru ya, Bob,”
            “Mungkin itu cuma kebetulan,” jawab Bobi.
Lalu,  Saat waktunya istirahat, Hana bertemu dengan Lina lalu, Hana mengajak Lina duduk di kursi dekat taman, dan Hana bertanya kepada Lina.
            “Kamu mau jadi temanku, kan Lin?”                                          
            “Mengapa kamu tanya begitu?” sergah Lina.
            “Karena aku memiliki satu teman perempuan tetapi, ia tidak suka denganku.” Jawab Hana sambil bersedih
            “Kalau begitu, aku mau deh jadi temanmu,” jawab Lina.
Setelah itu mereka segera pergi ke kantin untuk membeli makan bersama, saat duduk Lina bertanya.
            “Han aku mau tanya, boleh nggak?”
            “Silahkan saja, aku juga nggak melarang kok?” jawab Hana dengan semangat.
            “Aku mau tanya tentang sesuatu,” ucap Lina dengan penasaran.
            “Sesuatu apaan, kok kayaknya rahasia?” tanya Hana.
            “Enggak kok, aku cuma mau tanya kamu ikut out bond atau tidak? tanya Lina.
            “Kalau itu pasti karena aku tidak pernah meninggalkan acara seperti itu,” jawab Hana dengan semangat.
            “Bagus kalau begitu, aku juga begitu kok,” ucap Lina dengan perasaan gembira.
Lalu, mereka pergi ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Setelah pelajaran mereka berakhir mereka tidak segera pulang tetapi mereka menunggu Lina untuk keluar dari kelas, setelah keluar mereka pergi ke depan sekolahan, murid murid semuanya bingung karena dari dulu tidak ada murid yang dijemput dengan naik mobil mewah ternyata, pemilik dari mobil mewah tersebut adalah Lina, murid murid tidak jadi heran karena keluarga Lina adalah keluarga yang kaya jadi, ia dijemput dengan naik mobil.

            Pada hari Kamis, mereka pada membahas tentang out bond yang akan dilaksanakan hari Kamis, saat mereka membahas tiba-tiba Hana dan Lina masuk bersamaan lalu, Rina bertanya kepada Hana.
            “Han, apakah rumahmu dekat dengan rumahnya Lina?”
            “Ya mungkin bisa dibilang begitu,” Jawab Hana sambil meletakkan tasnya di atas mejanya.
Tiba-tiba Bu guru sudah datang dan mereka melanjutkan pelajaran mereka tetapi, saat pelajaran Bu guru menanyakan pada Hana.
            “Han, apakah kamu tahu rumahnya Lina?”
            “Iya, Bu saya tahu rumah Lina.” jawab Lina.
            “Dimana rumah Lina?” tanya Bu guru dengan penasaran.
            “Rumah Lina dekat dengan rumah saya, bu,” Jawab Hana.
            “Jaraknya ada berapa rumah?” tanya Bu guru.
            “Ada 3 rumah, Bu,” Jawab Hana.
            “Ya sudah, kalau begitu saya akan ke sana kapan kapan,” ucap Bu guru.
Setelah itu, Bu guru melanjutkan pelajarannya sampai waktu habis dan murid murid pulang ke rumah masing masing. Keesokan harinya, mereka berkumpul di halaman sekolahan untuk pergi out bond. Lalu, Bu guru segera menyiapkan anak-anak untuk segera berangkat.
            “Anak-anak, ayo cepat naik ke bus,” kata Bu guru sambil tergesa-gesa.
            “Iya, Bu,” Jawab murid-murid dengan suara yang lantang.
Lalu, anak-anak segera mengambil tas masing-masing dan segera dibawa naik ke bus. Anak-anak merasa senang karena baru kali ini mereka melaksanakan out bond. Mereka berangkat pada pukul 09:00, saat di bus murid murid duduknya bersebelahan dan saat itu, Hana duduk disamping Lina, lalu Lina bertanya kepada Hana.
            “Han, tadi kamu bangun jam berapa?”
            “Kalau aku sih bangun jam 04.00, kalau kamu bangun jam berapa?” tanya Hana.
            “Aku bangun jam 04.30,” jawab Lina.
Setelah itu, karena perjalanannya sangat jauh dan tempat duduk di bis sangat nyaman, para murid tidur di tempat duduk mereka masing-masing.
           
            Setelah sampai di tujuan, Bu guru segera membangunkan anak-anak dan menyuruh murid murid untuk membawa tasnya masing-masing turun dan menunggu di bawah.
            “Murid-murid, ayo bangun dan segera turun!” Ucap Bu guru sambil berteriak di depan bis.
            “Baik, bu,” Jawab anak-anak sambil mengambil tas mereka masing-masing.
Setelah bangun anak-anak segera turun kecuali Lina, yang saat itu sedang kehilangan uangnya dan pada saat itu, ia sedang ditemani oleh Hana yang saat di bus ia duduk di sebelahnya. Lalu, Bu guru segera memanggilnya.
            “Hana, Lina ayo segera turun!” kata Bu guru sambil melambaikan tangan.
            “Sebentar Bu, uang Lina hilang, Bu.” Jawab Hana. Lalu, Bu guru segera mendatangi mereka berdua, karena Bu guru terlihat seperti gugup maka murid lain mengikuti Bu guru untuk mendatangi Lina.
            “Loh, kok bisa hilang bagaimana?” tanya Bu guru kepada Lina.
            “Mungkin saja diambil Hana bu, kan Hana yang duduk di samping Lina.”
Sahut Rina.
            “Oh kamu duduk di sampingku mencari kesempatan untuk mengambil uangku ya?” tanya Lina.
            “Tidak!” jawab Hana dengan keras.
            “Mungkin saja begitu.” jawab anak-anak yang lainnya.
            “Iya, Bu mungkin Hana yang mengambil uangnya, Bu.” sahut Bobi.
            “Gak mungkin Bu, Hana itu anak yang baik hati Bu, jadi tidak mungkin Hana mengambil uang Lina” jawab Rudi.
            “Sudah jangan bertengkar, bertengkar dapat menambahkan masalah lagi,” kata Bu guru.
            “Baik, Bu,” jawab murid murid.

            Saat mereka melakukan perjalanan Lina terjatuh. Lalu, Bu guru menyuruh murid murid untuk istirahat terlebih dahulu, saat istirahat Lina membagikan jajannya untuk dimakan bersama dan murid murid yang lain juga ikut mengeluarkan makanan mereka masing-masing dan saat Rudi mau mengambil makanannya, ia melihat tas Lina ada yang bolong lalu, Rudi bertanya kepada Lina.
            “Lin, itu tempat apa kok kayaknya bolong?”
Karena Lina tidak mendengar maka ia mengabaikan panggilannya dari Rudi lalu, Bobi berkata kepada Lina.
            “Lin. Kamu dipanggil oleh Rudi,”
Lalu Lina bertanya kepada Rudi.
            “Ada apa Rud, maaf aku tadi tidak mendengar?”
            “Itu tasmu ada yang bolong, itu tempat apa? tanya Rudi.
            “Ini tempatku menyimpan uang” jawab Lina sambil mencari tasnya yang bolong.
            “Berarti uangmu jatuh, dong” ucap Rudi.
Karena Bu guru mendengarnya maka Bu guru bertanya kepada Rina.
            “Rin, Berarti uangmu jatuh ya?”
            “Mungkin begitu,” jawab Rina.
Lalu, Bu guru menyuruh murid murid untuk meminta maaf kepada Hana.
            “Rin, maaf ya” permohonan minta maaf murid murid kepada Rina
            “Iya, tidak apa-apa,” jawab Hana.
            “Kita jadi teman baik, ya,” pinta murid murid.
            “Iya,” jawab Hana .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar